Jika
di Jakarta warga kerap ditagih bila uang air kecil di wc umum, lain
halnya yang terjadi di Durban, Afrika Selatan. Warga di sana justru
dibayar setiap kali buang air kecil.
Bertujuan
untuk meningkatkan kebersihan dan menghemat uang, Kota Durban
menyediakan sekira 90 ribu toilet di rumah warga yang tidak membutuhkan
air sedikit pun.
Kini
Pemerintah Kota Durban menyediakan penampung dengan volume mencapai 20
liter untuk menampung air kencing. Air kotor tersebut nantinya akan
diubah menjadi pupuk, mengingat mengandung bahan nitrat, fosfor, dan
potasium. Demikian diberitakan AFP.
Penampung itu akan dipasang di sekira 500 toilet yang disediakan pemerintah.
Nantinya
para pekerja kebersihan Afrika Selatan akan mengumpulkan penampung
tersebut setiap pekan. Mereka akan membayar 30 rand atau sekira Rp38
ribu (Rp1,297 per rand) kepada setiap keluarga yang dilengkapi toilet
tersebut.
Jumlah
ini tidaklah kecil bagi warga yang tinggal di negara dengan 43 persen
warganya berpendapatan USD2 atau sekira Rp17,800 (Rp8,900 per dolar) per
hari itu.
Sebuah
laboratorium asal Swiss Eawag dan Yayasan milik jutawan Amerika Serikat
Bill Gates, saat ini tengah mempelajari bagaimana cara mendapatkan
modal untuk skema ini. Warga Afsel banyak yang sudah tertarik dengan
program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar